Puluhan warga yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan (ORMAS) bentrok dengan aparat kepolisian ketika berusaha menghadang rombongan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang datang untuk meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah di Jl. Wacung RW. 016 Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara.
Kericuhan terjadi karena dipicu oleh aksi anarkis ormas yang hampir semuanya membawa tongkat kayu tersebut berusaha menghadang mobil Ahok dan rombongan ketika melewati Jalan Wacung menuju Jalan Bandengan Utara. Dengan sigapnya, aparat kepolisian beserta Petugas Satpol PP membuat barikade agar massa tidak bisa mendekat, Ahok pun berhasil masuk.
Karena upaya penghadangan gagal, ormas mengamuk dan melempari batu. Aparat pun terpaksa menembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Upaya petugas itu sontak membuat massa berhamburan.
Batu-batu yang dilempar demonstran sama sekali tak menyentuh mobil Ahok dan rombongan karena jarak massa dan rombongan cukup jauh, sekitar 300 meter.
Meskipun sempat diwarnai kericuhan, proses peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tetaplah berjalan lancar hingga selesai.
Kini aparat kepolisian sedang memburu provokator serta otak pelaku pengerahan massa yang sengaja mengkoordinir aksi penghadangan ahok beserta rombongannya. Aksi penghadangan yang anarkis seperti ini tidak dapat dibiarkan karena aksi mereka sudah sangat meresahkan dan membahayakan keselamatan jiwa ahok, rombongan serta semua teman / pendukung ahok.
Ahok sendiri mengimbau agar warga tidak bertindak anarkis, apalagi di bulan puasa seperti sekarang.
"Ini bulan suci Ramadan lagi, mau bawa-bawa agama lagi. Saya kira enggak benar kalau orang bawa-bawa agama seperti itu. Kalau mau bicara agama, Anda harus mengusahakan kesejahteraan orang banyak. Kita bukan menzolimi Anda. Itu yang penting,"ujar ahok.
Kericuhan terjadi karena dipicu oleh aksi anarkis ormas yang hampir semuanya membawa tongkat kayu tersebut berusaha menghadang mobil Ahok dan rombongan ketika melewati Jalan Wacung menuju Jalan Bandengan Utara. Dengan sigapnya, aparat kepolisian beserta Petugas Satpol PP membuat barikade agar massa tidak bisa mendekat, Ahok pun berhasil masuk.
Karena upaya penghadangan gagal, ormas mengamuk dan melempari batu. Aparat pun terpaksa menembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Upaya petugas itu sontak membuat massa berhamburan.
Batu-batu yang dilempar demonstran sama sekali tak menyentuh mobil Ahok dan rombongan karena jarak massa dan rombongan cukup jauh, sekitar 300 meter.
Meskipun sempat diwarnai kericuhan, proses peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tetaplah berjalan lancar hingga selesai.
Kini aparat kepolisian sedang memburu provokator serta otak pelaku pengerahan massa yang sengaja mengkoordinir aksi penghadangan ahok beserta rombongannya. Aksi penghadangan yang anarkis seperti ini tidak dapat dibiarkan karena aksi mereka sudah sangat meresahkan dan membahayakan keselamatan jiwa ahok, rombongan serta semua teman / pendukung ahok.
Ahok sendiri mengimbau agar warga tidak bertindak anarkis, apalagi di bulan puasa seperti sekarang.
"Ini bulan suci Ramadan lagi, mau bawa-bawa agama lagi. Saya kira enggak benar kalau orang bawa-bawa agama seperti itu. Kalau mau bicara agama, Anda harus mengusahakan kesejahteraan orang banyak. Kita bukan menzolimi Anda. Itu yang penting,"ujar ahok.